Oleh : Adi Julis Nain Rais

Masa sekolah merupakan salah satu masa paling menarik bagi banyak
orang. Selalu ada cerita menarik yang tercipta di bangku sekolah. Mulai dari
prestasi yang membanggakan, hingga pelanggaran-pelanggaran yang membuat ia
akrab dengan ruang BK.
Selain hal-hal yang demikian, yang tidak bisa dilupakan adalah cerita di
kehidupan organisasi tingkat sekolah. Banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh
pelajar yang aktif di organisasi sekolah. Mulai dari diasingkan oleh teman-
temannya, hingga harus menunda pulang karena mengikuti rapat rutin setelah jam
pelajaran sekolah selesai. Namun, terlepas dari berbagai tantangan tersebut,
tentunya banyak manfaat yang akan didapat oleh pelajar yang aktif berorganisasi
ketika di sekolah. Salah satunya adalah membentuk jiwa kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah proses atau kemampuan seorang pemimpin dalam
mengendalikan atau mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tingkah laku orang lain
untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan sebelumnya. Inilah yang
dilakukan oleh seorang pemimpin, termasuk pemimpin di organisasi tingkat
pelajar.
Salah satu organisasi yang eksis di tingkat pelajar adalah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM) yang merupakan organisasi bagi para pelajar di sekolah
Muhammadiyah. Dalam pelaksanaanya, anak IPM banyak dihadapkan pada
situasi yang dilematik. Pada satu sisi ia harus memikirkan proses belajar didalam
kelas. Namun, disisi yang lain ia harus memikirkan bagaimana roda organisasi
terus berjalan.
Kondisi yang seperti inilah yang membuat anak IPM harus memiliki
kecerdasan dalam membagi waktu. Mereka juga harus “tebal telinga” ketika
mendengar kalimat bersifat “ejekan” dari teman-temannya. Belum lagi pandangan
dari pihak sekolah yang seringkali tidak menganggap baik kehadiran dari IPM itu

sendiri. Dalam situasi ini, anak IPM dituntut untuk mampu menunaikan amanah
organisasi dengan baik sekaligus tetap mendapatkan prestasi didalam kelas.
Inilah yang seringkali menjadi tantangan utama bagi pelajar yang aktif di
organisasi sekolah, termasuk IPM. Spirit 3T (tertib ibadah, tertib belajar, tertib
organisasi) yang dimiliki IPM harus selalu dipegang teguh oleh anak IPM. Nilai-
nilai yang ada didalamnya akan mampu meningkatkan dan memperbaiki
eksistensi IPM di lingkungan sekolah dengan ketauladanan sikap dan perilaku
anak-anak IPM. Kehadiran mereka sebagai pelajar sekaligus pemimpin di
lingkungan sekolah harus membuat mereka selalu aktif dalam proses belajar dan
mengajarkan. Sehingga tercipta keseimbangan antara tugas sekolah dengan tugas
organisasi.